Padre Pio: keajaiban chestnut

Il keajaiban kastanye adalah salah satu kisah paling terkenal dan dicintai terkait sosok Padre Pio, seorang biarawan Kapusin Italia yang hidup pada abad ke-2002 dan yang dikanonisasi oleh Gereja Katolik pada tahun XNUMX.

Padre Pio

Cerita dimulai selama perang dunia II, ketika kota San Giovanni Rotondo, tempat Padre Pio tinggal dan bekerja, berada dalam situasi yang sangat sulit. Perang telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan pangan dan banyak orang terpaksa hidup dalam kondisi genting.

Dalam konteks ini, seorang wanita bernama saran De Martino , yang tinggal di sekitar San Giovanni Rotondo, memutuskan untuk meminta bantuan Padre Pio. Wanita itu mengumpulkan chestnut, yang merupakan satu-satunya sumber makanan untuk keluarganya dan orang-orang yang membutuhkan lainnya di daerah itu. Namun, chestnut itu penuh dengan serangga dan membusuk dan karena itu tidak dapat dimakan.

biarawan

Consiglia membawa kastanye itu kepada Padre Pio, memintanya untuk berdoa agar kastanye itu dapat diubah menjadi makanan yang sehat dan bergizi bagi orang-orang yang membutuhkan. Ayah Pio dia memberkati kastanye dan berdoa untuknya, lalu memberikannya kepada wanita itu, menyuruhnya untuk membagikannya kepada orang-orang yang lapar.

Padre Pio memberkati chestnut

Consiglia kembali ke rumah dan ketika dia membuka tas chestnut, dia terkejut dan takjub: chestnut telah menjadi tegas dan matang dan mereka tidak lagi memiliki jejak serangga atau busuk. Wanita itu membawa chestnut ke gereja San Giovanni Rotondo, di mana chestnut itu dibagikan kepada banyak orang yang kelaparan.

pria yang menangis

Berita tentang "keajaiban chestnut" menyebar dengan cepat dan menarik perhatian banyak orang, yang mulai pergi ke San Giovanni Rotondo untuk menemui Padre Pio dan meminta bantuan dan restunya.

Kisah ini, seperti kisah lainnya yang berkaitan dengan sosok Padre Pio, telah menjadi subyek kontroversi dan perdebatan. Beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah keajaiban yang nyata, sementara yang lain menafsirkan cerita itu dengan lebih rasional, mengklaim bahwa chestnut dibersihkan dan dirawat dengan benar.