Bagaimana menjalani masa Prapaskah dengan nasehat Santo Teresa dari Avila

Kedatangan Prapaskah merupakan masa refleksi dan persiapan umat Kristiani dalam rangka menyambut Triduum Paskah yang merupakan puncak perayaan Paskah. Namun, kita sering kali bertanya-tanya apakah ini mungkin masa kesedihan dan penolakan, atau apakah kita salah paham dan berprasangka yang menghalangi kita untuk menjalaninya sepenuhnya.

menyeberang

Bagaimana menjalani masa Prapaskah dengan nasehat Santo Teresa dari Avila

Santa Teresa d'Avila, salah satu mistikus terhebat dalam sejarah, memberi kita nasihat berharga untuk menjalani masa Prapaskah dengan cara yang bermakna. Pertama-tama, hal ini mengundang kita untuk memperbaikinya lihat lensanya, yaitu berkorban bukan hanya demi rasa sakit, tapi untuk masuk ke dalam kontak dengan kasih Kristus, yang memberi makna pada keberadaan kita.

Mistikus Spanyol, dalam menggambarkan pertobatannya sendiri, mengingatkan kita akan pentingnya menjalani masa Prapaskah sebagai a waktu pertemuan pribadi dengan Kristus, untuk mengalami dengan hati kasih yang telah Dia nyatakan melalui kasih-Nya gairah, kematian dan kebangkitan.

Santo Teresa dari Avila

Santo Teresa juga mendesak kita untuk melakukannya kerendahan hati, untuk memandang Kristus sebagai teladan kelembutan dan kerendahan hati, untuk mempelajari dimensi sebenarnya dari kebajikan yang sangat penting dalam kehidupan Kristiani. Detasemen adalah elemen fundamental lain dari masa Prapaskah, yang membantu kita membebaskan diri dari hal-hal tersebut kasih sayang yang tidak teratur dan egois, untuk menjalani hidup dengan cinta dan kebebasan.

Akhirnya,cinta untuk orang lain ini adalah puncak dari persiapan Prapaskah ini, menurut Santo Teresa. Sayang Tuhan dan berikutnya adalah dua sisi mata uang yang sama dan satu-satunya berpelukan kita berdua bisa mencapai kesempurnaan sejati.

Seperti yang telah Anda pahami, masa Prapaskah bukan sekadar masa pengorbanan dan kesedihan, tapi kesempatan berharga untuk lebih dekat Kristus. Dengan mengikuti nasihat Santo Teresa dari Avila, kita dapat menjalaninya waktu liturgi dengan hati terbuka dan murah hati, siap menyambut misteri Paskah dengan kegembiraan dan harapan baru.