Bersatu di hadapan manusia dan di hadapan Tuhan: cinta berlipat ganda, tidak terbagi St. Isidore dan St. Maria Toribia, St. Silvia dan St. Giordano

Demikianlah kami menyimpulkan halaman ini didedikasikan untuk pasangan orang suci menikah dengan 2 pasangan terakhir: Sant'Isidoro dan Santa Maria Toribia dan Santa Silvia dan San Gordiano. Selalu ingat bahwa contoh-contoh ini akan membantu Anda memahami bahwa cinta mengalikan, bukan membagi. Seseorang dapat menjadi suci dan mencintai Tuhan bahkan dengan mencintai seorang wanita atau pria. Orang-orang kudus ini telah menunjukkan kepada kita bahwa iman dan cinta kepada Tuhan dalam pasangan lebih kuat.

sant'isidoro dan santa maria toribia

Sant'Isidoro dan Santa Maria Toribia

Sant'Isidoro dan Santa Maria Toribia, mewakili contoh sempurna dari kehidupan pernikahan Kristen yang sempurna dan saleh. Kedua wali ini telah diakui oleh Gereja Katolik sebagai model keluarga Kristiani.

Santo Isidore awalnya dari Madrid. Dia adalah pria yang sangat dihormati dan dikenal karena miliknya pieta dan dedikasinya untuk berdoa. Dia menikah dengan Santa Maria Torbia, seorang wanita yang sama-sama saleh, dan keduanya menetap di rumah mereka di Madrid untuk memulai kehidupan pernikahan mereka.

Pasangan ya saya berkomitmen segera menunaikan semua kewajiban keluarga dan agamanya dengan semangat dan pengabdian. Sant' Isidoro sangat baik ayah dari keluarga dan dia sangat memperhatikan istri dan anak-anaknya. Santa Maria Toribia, sebaliknya, adalah seorang ibu yang luar biasa, yang mencintai anak-anaknya dan mendidik mereka dalam iman Kristen.

Terlepas dari banyak kekhawatiran keluarga mereka, kedua orang suci itu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuknya melayani Tuhan. St Isidore mengabdikan dirinya untuk menulis dan berdakwah, dan menjadi penulis dan pengkhotbah yang sangat populer. Sementara Santa Maria Toribia ia mendirikan sebuah biara dekat kota mereka, di mana dia mengabdikan dirinya untuk berdoa dan mendidik wanita.

santa

San Silvia dan San Gordiano

Sepasang orang suci ini dihormati bersama selama berabad-abad. St Silvia itu adalah wanita yang mendedikasikan miliknya hidup kepada Tuhan, Sementara St Gordian menjabat sebagai tentara selama perang Romawi.

Legenda mengatakan bahwa San Silvia dulu dipenjara di kota Antiokhia dimana dia bertemu St. Gordian, yang adalah miliknya sipir penjara. Selama waktu mereka bersama, mereka jatuh cinta dan menikah. Selanjutnya, mereka bekerja sama dengan pelayanan Tuhan dan mereka mulai memberitakan Injil.

San Silvia memainkan peran penting dalam formazione Gereja Kristen, juga mendirikan a biara yang didedikasikan untuk Sant'Agata. St Gordian, dipanggil untuk perlindungan harta benda dan dari gempa bumi, adalah martir pada tahun 362 M sedangkan San Silvia adalah mati beberapa tahun kemudian.