Renungan: Yesus dengan doa ini menjanjikan rahmat tanpa angka

Tindakan cinta Tuhan adalah tindakan terbesar dan paling berharga yang dapat terjadi di Surga dan di bumi; itu adalah cara yang paling kuat dan efektif untuk tiba dengan cepat dan mudah menuju persatuan yang paling intim dengan Tuhan dan ke kedamaian jiwa terbesar.

Suatu tindakan kasih Allah yang sempurna segera melengkapi misteri persatuan jiwa dengan Allah. Jiwa ini, meskipun bersalah atas kesalahan terbesar dan paling banyak, dengan tindakan ini segera memperoleh rahmat Allah, dengan kondisi selanjutnya Pengakuan Sakramental, harus dilakukan sesegera mungkin.

Tindakan kasih ini memurnikan jiwa dari dosa ringan, karena itu memberikan pengampunan rasa bersalah dan memaafkan rasa sakitnya; itu juga mengembalikan pahala yang hilang karena kelalaian besar. Mereka yang takut akan Api Penyucian yang lama sering melakukan tindakan cinta Tuhan, sehingga mereka dapat membatalkan atau meminimalkan Api Penyucian mereka.

Tindakan kasih adalah cara yang sangat efektif untuk mempertobatkan orang berdosa, untuk menyelamatkan orang yang sekarat, untuk membebaskan jiwa dari Api Penyucian, untuk berguna bagi seluruh Gereja; itu adalah tindakan paling sederhana, termudah dan terpendek yang dapat Anda lakukan. Katakan saja dengan iman dan kesederhanaan:

Ya Tuhan, aku mencintaimu!

Tindakan cinta bukanlah tindakan perasaan, tetapi kehendak.

Dalam kesakitan, menderita dengan kedamaian dan kesabaran, jiwa mengekspresikan tindakan kasihnya sebagai berikut:

«Ya Tuhan, karena aku mencintaimu, aku menderita segalanya untukmu! ».

Dalam pekerjaan dan masalah eksternal, dalam pemenuhan tugas sehari-hari, dinyatakan sebagai berikut:

Ya Tuhan, aku mencintaimu dan aku bekerja denganmu dan untukmu!

Dalam kesendirian, isolasi, penghinaan dan kehancuran, itu diungkapkan sebagai berikut:

Ya Tuhan, terima kasih atas segalanya! Saya mirip dengan Yesus yang menderita!

Dalam kekurangannya dia berkata:

Ya Tuhan, aku lemah; Maafkan aku! Aku berlindung padamu, karena aku mencintaimu!

Dalam jam-jam kegembiraan dia berseru:

Ya Tuhan, terima kasih atas hadiah ini!

Ketika jam kematian mendekati, itu dinyatakan sebagai berikut:

Ya Tuhan, aku mencintaimu di bumi. Saya berharap untuk mencintaimu selamanya di Surga!