Bagaimana jika pikiran Anda mengembara dalam doa?

Hilang dalam pikiran yang berliku-liku dan terganggu saat berdoa? Berikut ini tip sederhana untuk mendapatkan kembali konsentrasi.

Berfokus pada doa
Saya selalu mendengar pertanyaan ini: "Apa yang harus saya lakukan ketika pikiran saya mengembara saat saya berdoa?" Saya menemukan jawaban yang bagus dalam sebuah buku yang ditulis ratusan tahun yang lalu.

Kepenulisan The Cloud of Unknowing adalah sebuah misteri. Mungkin dia seorang biarawan, mungkin seorang imam, yang menulis dalam bahasa Inggris - bahasa Inggris menengah - pada akhir abad ke-XNUMX. Berikan saran kepada teman yang lebih muda tentang doa.

Saya bergantung pada terjemahan karya Carmen Acevedo Butcher untuk menembus ke dalam kebijaksanaan praktis The Cloud. Seperti yang ditunjukkan Butcher, penulis ingin tetap anonim karena suatu alasan. Cahaya itu harus diterangi oleh Tuhan, bukan olehnya.

"Tuhan tidak meminta bantuanmu," tulis Anonim. "Dia ingin kau memejamkannya dan membiarkannya bekerja di dalammu. Bagian Anda adalah melindungi pintu dan jendela dengan mengusir pengganggu dan lalat. "

Mereka pengganggu dan lalat? Pikiran kita terganggu dan tidak disukai. Dalam latihan doa saya, ketika saya duduk di sofa dan memejamkan mata, saya pasti akan mulai memikirkan sesuatu yang harus saya lakukan di tempat kerja, mengirim email, pertanyaan yang harus saya tanyakan. Penyusup dan lalat benar-benar.

Jadi saya melakukan sesuatu yang menyarankan Anonim, atau menggunakan satu kata untuk membawa saya kembali ke maksud saya. "Semakin pendek kata, semakin membantu pekerjaan roh," tulisnya. "Tuhan atau cinta bekerja dengan baik. Pilih salah satu dari ini atau kata lain yang Anda suka, asalkan itu suku kata. "

Mengapa hanya satu suku kata? Mungkin karena itulah kita tidak terjebak dalam sesuatu yang terlalu rumit, terlalu terjebak dalam pikiran kita. Seperti yang ia katakan: "Pikiran tidak ada yang cukup kuat untuk memahami siapa Tuhan. Kita hanya bisa mengenalnya dengan menjalani cintanya. "

Doa adalah kesempatan untuk duduk dan menikmati kasih Tuhan, untuk mengingat betapa pentingnya itu. "Kita tidak bisa memikirkan Tuhan," tulis penulis. Tetapi kita bisa bertemu Tuhan dalam doa.

"Itu sebabnya saya bersedia meninggalkan semua yang saya tahu," tulisnya, "untuk mencintai satu-satunya hal yang tidak dapat saya pikirkan. Itu bisa dicintai, tetapi tidak dengan pikiran. "

Tersesat dalam doa? Bagus untukmu. Hilang dalam pikiran yang berliku-liku dan terganggu? Coba ini: fokus pada satu kata pendek yang kuat, ucapkan perlahan kepada diri sendiri dan kembali ke doa Anda.

Anda akan melakukan sesuatu yang telah dilakukan oleh orang percaya selama ratusan tahun.