Latihan spiritual: latihan keadilan melalui Belas Kasihan

Beberapa orang, hari demi hari, mengalami kekerasan dan kekejaman orang lain. Ini sangat menyakitkan. Akibatnya, mungkin ada keinginan kuat untuk keadilan bagi orang yang menyebabkan rasa sakit harus dimintai pertanggungjawaban. Tetapi pertanyaan sebenarnya adalah ini: apa yang Tuhan panggil saya lakukan? Bagaimana saya harus bereaksi? Apakah saya akan menjadi alat murka dan keadilan Allah? Atau haruskah saya menjadi alat belas kasihan? Jawabannya adalah keduanya. Kuncinya adalah untuk memahami bahwa kebenaran Jahweh, dalam kehidupan ini, dilaksanakan melalui KemurahanNya dan melalui Belaskasih kita menunjukkan kepada mereka yang menyinggung kita. Untuk saat ini, menerima panah anak lain berdasarkan kebajikan adalah jalan menuju kebenaran Allah. Kita tumbuh dalam kesabaran dan kekuatan dalam karakter sewaktu kita hidup dengan cara yang bajik ini. Akhirnya, pada akhir zaman, Tuhan akan memperbaiki setiap kesalahan dan semuanya akan terungkap. 

Pikirkan tentang kerusakan yang mungkin Anda terima dari orang lain. Pikirkan kata atau tindakan apa pun yang menyentuh hati Anda. Cobalah untuk menerima mereka secara diam-diam dan menyerah. Cobalah untuk menyatukan mereka dengan penderitaan Kristus dan tahu bahwa tindakan kerendahan hati dan kesabaran Anda akan menghasilkan keadilan Allah dalam waktu dan dalam perjalanannya.

DOA

Tuhan, bantu aku memaafkan. Bantu saya untuk menawarkan Rahmat dalam menghadapi setiap kesalahan yang saya temui. Semoga rahmat yang Anda berikan dalam hati saya menjadi sumber keadilan ilahi Anda. Saya percayakan kepada Anda semua yang tidak dapat saya mengerti dalam hidup ini dan saya tahu bahwa, pada akhirnya, Anda akan membuat semua hal baru dalam terang Anda. Yesus, aku percaya padamu.

LATIHAN: COBA MENJADI PERDAMAIAN DENGAN SEMUA ORANG, MEMILIKI KEBERSIHAN DAN MENDUKUNG DENGAN BAHKAN BERIKUTNYA KETIKA SULIT SULIT. INGATLAH KEMATIAN YESUS UNTUK ORANG-ORANG YANG BERJALAN DAN AJARAN TUHAN UNTUK MENCINTAI BERIKUTNYA SEPERTI ANDA.

oleh Paolo Tescione