Umat ​​beriman dan bakta sering kali mencium "parfum Padre Pio": begitulah adanya.

Padre Pio, juga dikenal sebagai Santo Pio dari Pietrelcina, adalah seorang biarawan Katolik Italia yang hidup pada abad ke-2002 dan dikanonisasi pada tahun XNUMX oleh Paus Yohanes Paulus II. Salah satu karakteristik Padre Pio yang paling mencolok adalah kemampuannya mengeluarkan a parfum manis dan menyenangkan, yang dikenal sebagai "parfum Padre Pio", yang dilaporkan telah dicium oleh banyak umat beriman dan penyembah selama hidupnya dan setelah kematiannya.

Padre Pio
kredit: gesu-e-maria.com pinterest

Parfum Padre Pio telah dideskripsikan dengan berbagai cara, tetapi umumnya dideskripsikan sebagai parfum bunga atau dupa. Aroma tersebut konon sudah terasa di berbagai kesempatan, seperti saat Padre Pio berdoa, merayakan misa, atau selama ekstasi mistiknya. Ada juga banyak kesaksian dari orang-orang yang mendengarnya setelah kematiannya, saat mengunjungi makamnya San Giovanni Rotondo, di Italia.

Teori tentang asal usul parfum

Ada berbagai teori tentang bagaimana Padre Pio bisa mengeluarkan aroma ini. Teori pertama menyangkut stigmata. Banyak umat yang telah mencium stigmata telah melaporkan mengalami perasaan sejahtera, terhibur, dan merasakan hadirat Tuhan di dekat mereka.

Misa Kudus

Yang lain percaya bahwa aroma itu mungkin disebabkan oleh penggunaan minyak atsiri atau parfum. Padre Pio dikenal menggunakan berbagai minyak dan parfum selama masa hidupnya dan beberapa di antaranya mungkin memiliki bau yang masih melekat.

Pastor Agostino dari San Marco di Lamis, meskipun memiliki tunas penciuman yang berhenti berkembang, dia dapat mencium bau yang berasal dari pakaian Padre Pio dan dari dirinya sendiri, setiap kali dia berpapasan dengannya di koridor.

Meski fenomena misterius dan mempesona ini masih diselimuti misteri, hal itu menandai kehidupan dan pemujaannya. Dia terus dan terus menginspirasi banyak orang untuk menjalani kehidupan iman dan pengabdian.