Gadis kecil menulis kepada Paus menanyakan siapa yang menciptakan Tuhan dan mendapat jawabannya

Anak-anak itu naif dan penuh rasa ingin tahu, semua kualitas itu harus dipertahankan bahkan setelah dewasa. Dunia melalui mata seorang anak tidak mengenal kejahatan. Apa yang akan kami ceritakan kepada Anda hari ini adalah kisah salah satunya bayi, yang menanyakan pertanyaan aneh kepada Paus Fransiskus, dan langsung mendapat jawabannya.

Paus

Selain itu, kita tahu, Papa Francesco dia terkenal karena keramahannya dan cinta yang selalu dia tunjukkan terhadap jiwa-jiwa yang naif.

Si kecil 7 tahun dia sudah mempunyai gagasan yang sangat jelas yang ingin dia ketahui dari Paus yang menciptakan Tuhan, sebuah pertanyaan yang pasti dia tanyakan kepada orang tuanya, mungkin mendapatkan jawaban yang tidak terlalu memuaskannya. Jadi dia memutuskan untuk menulis surat kepada seseorang yang pasti bisa memberinya informasi informasi lebih rinci.

Gadis kecil itu hadir Sekolah dasar Brescia dan keraguan serta keingintahuannya adalah sumbernya pelajaran agama, dimana guru menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan dunia dan manusia. Gadis kecil itu, dalam kenaifannya, bertanya-tanya siapa yang menciptakan Tuhan.

Papa Francesco

Di dalam surat itu, setelah mengajukan pertanyaan, gadis kecil itu menulis a berkeropeng dimana dia membenarkan Paus jika dia tidak mempunyai waktu untuk menjawab e lampirkan gambar dibuat khusus untuknya.

Tanggapan Paus terhadap surat gadis kecil itu

Surat kecilnya tiba di Vatikan dan dibaca Paus. Dia langsung merespon melalui kolaborator, Monsinyur Roberto Campisi. Dalam suratnya, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada gadis kecil itu atas sikapnya dan memberitahukannya di baris pertama bahwa dia berdoa untuknya, agar dia bisa semakin dekat dengan kasih Tuhan.

Dia kemudian terus memeluknya tapi dengan tidak memberinya jawaban itu yang sangat dia inginkan. Kenyataan seperti itu terlalu sulit untuk dia pahami muda dan tidak ada gunanya terlibat dalam diskusi yang terlalu sulit. Bagaimanapun dia memilikinya mendesak untuk selalu memelihara rasa ingin tahunya terhadap Yesus.