Doa dalam keheningan jiwa merupakan momen kedamaian batin dan dengan itu kita menyambut rahmat Tuhan.

Pastor Livio Franzaga adalah seorang pastor Katolik Italia, lahir pada 10 Agustus 1936 di Cividate Camuno, di provinsi Brescia. Pada tahun 1983, Pastor Livio mendirikan Radio Maria Italia, sebuah stasiun radio Katolik yang mengudara di seluruh Italia dan sukses besar. Ia juga telah menulis beberapa buku yang membahas topik-topik seperti iman, doa, dan kehidupan Kristiani. Hari ini kami mengambil inspirasi dari buku-buku ini untuk dibicarakan dengan Anda doa salah satu nasihat paling mendalam yang diberikan Bunda Maria kepada kita di Medjugorje dilakukan dalam keheningan jiwa.

tangan terkepal

Jenis doa ini mengajak kita untuk meninggalkan dunia dan memasuki yang ilahi, mengesampingkan kekhawatiran dan pengondisian sehari-hari yang menyusahkan kita. Dalam keheningan jiwa, kita mampu mendengarkan suara Tuhan yang berbicara melalui hati nurani kita.

Doa dalam keheningan jiwa, karena itu penting

Doa dalam keheningan jiwa adalah momen comunicazione antara individu dan keilahian di mana tidak diperlukan kata-kata atau isyarat eksternal, tetapi hubungan terjalin koneksi langsung dan mendalam dengan yang ilahi.

Dalam diam kami mencoba melakukannya mematikan kebisingan dan kebingungan pikiran untuk membuka ruang internal ketenangan dan ketentraman yang memungkinkan Anda bersentuhan dengan suci. Keheningan batin ini adalah momen mendengarkan dan menyambut energi ilahi, di mana kita membuka diri terhadap kehadiran dan segalanya'cinta yang ilahi tanpa perlu berbicara atau mengekspresikan diri dengan kata-kata.

Prato

Selama momen refleksi mendalam ini Anda bisa merenungkan, fokus pada pernapasan atau biarkan pikiran larut untuk hadir pada keilahian. Dalam keadaan hening dan intim dengan Yang Ilahi, seseorang dapat mengekspresikan pikirannya sendiri kekhawatiran, keinginan, terima kasih atau cukup bagikan cinta dan terima kasih Anda.

Ini adalah momen kepercayaan dan keterbukaan, di mana seseorang menyambut apa yang Tuhan tawarkan dan mengakui ketergantungan dan keterhubungannya dengan Tuhan. Itu juga memberi makan spiritualitas sendiri dan kita membuka diri terhadap kehadiran ilahi dalam hidup kita. Ini adalah momen kedamaian batin, di mana kendali ditinggalkan dan rahmat ilahi disambut.