Negara Kota Vatikan mewajibkan topeng luar ruangan

Penutup wajah harus dikenakan di luar ruangan dalam wilayah Negara Kota Vatikan untuk mencegah penyebaran virus korona, seorang pejabat Vatikan mengumumkan Selasa.

Dalam sebuah surat tertanggal 6 Oktober kepada kepala departemen Vatikan, Uskup Fernando Vérgez, sekretaris jenderal Kegubernuran Negara Kota Vatikan, mengatakan bahwa masker harus dipakai "di udara terbuka dan di semua tempat kerja di mana jarak tidak selalu bisa dijamin ”.

Vérgez menambahkan bahwa aturan baru juga berlaku untuk properti ekstrateritorial di Roma yang terletak di luar Kota Vatikan.

"Di semua lingkungan, standar ini harus ditaati terus-menerus," tulisnya, sangat menyarankan agar semua tindakan lain untuk membatasi virus juga dipatuhi.

Langkah ini menyusul pengenalan peraturan baru di wilayah Lazio, yang juga mencakup Roma, yang mewajibkan penutup wajah luar ruangan mulai 3 Oktober, dengan denda hampir $ 500 untuk ketidakpatuhan. Aturan tersebut berlaku 24 jam sehari, dengan pengecualian untuk anak-anak di bawah usia enam tahun, penyandang disabilitas, dan mereka yang melakukan aktivitas fisik.

Pada 5 Oktober, ada 8.142 orang positif COVID-19 di Lazio, yang juga memiliki jumlah pasien ICU tertinggi saat ini di wilayah mana pun di Italia.

Aturan baru harus diperpanjang di seluruh Italia mulai 7 Oktober.

Paus Fransiskus difoto mengenakan penutup wajah untuk pertama kalinya ketika dia tiba untuk audiensi umum pada 9 September. Tapi dia melepas topengnya begitu dia keluar dari mobil yang telah meninggalkannya.

Pejabat Vatikan lainnya, seperti Kardinal Pietro Parolin dan Kardinal Peter Turkson, digambarkan sering memakai topeng.

Pada hari Minggu, Uskup Giovanni D'Alise dari Caserta di Italia selatan menjadi uskup Katolik terakhir yang meninggal karena COVID-19.

Sedikitnya 13 uskup lainnya diyakini telah meninggal akibat virus corona, yang telah menewaskan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia. Mereka termasuk Uskup Agung Oscar Cruz, mantan presiden Konferensi Waligereja Filipina, Uskup Brasil Henrique Soares da Costa, dan Uskup Inggris Vincent Malone.

D'Alise, 72, meninggal pada 4 Oktober, beberapa hari setelah dirawat di rumah sakit setelah tertular virus corona.

Kardinal Gualtiero Bassetti, presiden Konferensi Episkopal Italia, menyampaikan belasungkawa pada hari yang sama.

"Saya mengungkapkan, atas nama keuskupan Italia, kedekatan saya dengan Gereja Caserta di saat kesedihan atas kematian Uskup Giovanni", katanya