Mariette Beco, Perawan kaum miskin dan pesan harapan

Mariette Beco, seorang wanita seperti banyak wanita lainnya menjadi terkenal sebagai visioner penampakan Maria di Banneux, Belgia. Pada tahun 1933, pada usia 11 tahun, dia mendapat penampakan Madonna yang menampilkan dirinya sebagai Perawan orang miskin.

peramal

Il 15 Januari Pada tahun itu, Madonna menampakkan diri kepada Mariette di taman rumahnya di desa La Fange, sementara ayah gadis kecil itu, Julien Beco, menganggur dan merasakan kebencian terhadap Tuhan dan Perawan Maria.

Penampakan Perawan kepada Mariette Beco

Bunda Maria memilih untuk tampil dalam film ini keluarga yang sulit untuk membawa pesan harapan dan kenyamanan bagi semua orang yang menderita. Dia menyatakan dia ada di sana Perawan orang miskin dan untuk datang dan meringankan penderitaan. Dua hari kemudian, dia juga menunjuk ke mata air terdekat sebagai tanda nyata bagi semua orang yang tidak dapat menghadiri penampakan secara langsung.

Gadis kecil Mariette

Il 18 Januari, Mariette mendapat penampakan Madonna yang kedua. Gadis kecil itu berlutut di dekat gerbang rumahnya, menunggu Nyonya dan membacakan doa Rosario Suci. Bunda Maria memintanya untuk membenamkan tangannya ke dalam a Sungai di dekatnya, menyatakan bahwa mata air itu disediakan untuknya. Totalnya sudah ada delapan penampilan Perawan di Mariette hingga 2 Maret 1933.

Keaslian penampakan telah diakui oleh Gereja Katolik pada tahun 1949, ketika Monsinyur Louis-Joseph Kerkhofs, uskup Liège, mengeluarkan surat pastoral yang mengukuhkan hal tersebut. Pada tahun 1934Persatuan Doa Internasional” di Banneux, dengan orang-orang dari berbagai negara bergabung setiap malam dalam mendaraskan Rosario kepada Perawan Kaum Miskin.

Madonna

Banneux menjadi a pusat spiritualitas Maria, tujuan banyak ziarah bagi mereka yang mencari penyembuhan spiritual dan fisik. Tempat ini juga sangat disukai oleh masyarakat miskin, yang merasa diterima dan betah berada di sana. Berdasarkan Injil Matius, Maria dia memilih orang-orang sederhana, seperti Mariette, untuk mengungkapkan pesan pengharapannya, sejalan dengan pengumuman Yesus kepada orang-orang yang rendah hati dan tidak berpendidikan.