Paus Francis mengirim sumbangan ke Beirut untuk pemulihan

Paus Fransiskus mengirimkan sumbangan 250.000 euro ($ 295.488) sebagai bantuan kepada Gereja di Lebanon untuk membantu upaya pemulihan setelah ledakan dahsyat di ibu kota Beirut awal pekan ini.

"Donasi ini dimaksudkan sebagai tanda perhatian dan kedekatan Yang Mulia dengan penduduk yang terkena dampak dan kedekatan ayah dengan orang-orang yang dalam kesulitan serius," katanya pada 7 Agustus dalam siaran pers Vatikan.

Lebih dari 137 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka dalam ledakan di dekat pelabuhan Beirut pada 4 Agustus. Ledakan itu menyebabkan kerusakan parah pada kota dan menghancurkan bangunan di dekat pelabuhan. Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal sementara.

Para pemimpin Gereja telah memperingatkan bahwa kota dan negaranya berada di ambang kehancuran total dan telah meminta bantuan komunitas internasional.

Uskup Gregory Mansour dari Eparki St. Maron di Brooklyn dan Uskup Elias Zeidan dari Eparki Our Lady of Lebanon di Los Angeles menggambarkan Beirut sebagai "kota apokaliptik" dalam permintaan bantuan bersama Rabu.

"Negara ini di ambang negara gagal dan runtuh total," kata mereka. "Kami berdoa untuk Lebanon dan meminta dukungan Anda untuk saudara-saudari kami di masa sulit ini dan sebagai tanggapan atas bencana".

Sumbangan Paus Fransiskus, yang diberikan melalui Dikasteri untuk Mempromosikan Pembangunan Manusia Seutuhnya, akan diberikan kepada nunsiatur apostolik di Beirut "untuk memenuhi kebutuhan Gereja Lebanon di masa-masa sulit dan penderitaan ini," menurut Vatikan.

Ledakan itu menghancurkan "gedung, gereja, biara, fasilitas dasar dan sanitasi", lanjut pernyataan itu. "Tanggap darurat segera dan pertolongan pertama sedang berlangsung dengan perawatan medis, tempat penampungan bagi orang-orang terlantar dan pusat-pusat darurat yang disediakan oleh Gereja melalui Caritas Lebanon, Caritas Internationalis dan berbagai organisasi biarawati Caritas".

Para pejabat Lebanon mengatakan ledakan itu tampaknya disebabkan oleh ledakan lebih dari 2.700 ton amonium nitrat kimiawi, yang biasa digunakan dalam pupuk dan bahan peledak pertambangan, yang disimpan di gudang tanpa pengawasan di dermaga selama enam tahun.

Paus Francis telah meluncurkan seruan untuk doa bagi rakyat Lebanon setelah pidato audiensi umum pada 5 Agustus.

Berbicara dalam siaran langsung, dia berkata: “kami berdoa untuk para korban, untuk keluarga mereka; dan kami berdoa untuk Lebanon, agar, melalui pengabdian dari semua elemen sosial, politik dan agamanya, ia dapat menghadapi momen yang sangat tragis dan menyakitkan ini dan, dengan bantuan komunitas internasional, mengatasi krisis serius yang mereka alami “.