Renungkan hari ini pada bahasa langsung yang digunakan Yesus

“Jika mata kananmu membuatmu berdosa, robek dan buanglah. Lebih baik bagi Anda untuk kehilangan salah satu anggota Anda daripada memiliki seluruh tubuh Anda dilemparkan ke Gehenna. Dan jika tangan kananmu membuatmu berdosa, potong dan buanglah. "Matius 5: 29-30a

Apakah Yesus sungguh-sungguh memaksudkan ini? Secara harfiah?

Kita dapat yakin bahwa bahasa ini, yang mengejutkan, bukan perintah literal melainkan pernyataan simbolis yang memerintahkan kita untuk menghindari dosa dengan semangat besar dan menghindari segala sesuatu yang menuntun kita pada dosa. Mata dapat dipahami sebagai jendela jiwa kita di mana pikiran dan keinginan kita berada. Tangan dapat dilihat sebagai simbol dari tindakan kita. Karena itu, kita harus melenyapkan setiap pikiran, kasih sayang, keinginan dan tindakan yang menuntun kita pada dosa.

Kunci nyata untuk memahami langkah ini adalah membiarkan diri kita dipengaruhi oleh bahasa yang kuat yang digunakan Yesus. Dia tidak ragu untuk berbicara dengan cara yang mengejutkan untuk mengungkapkan kepada kita panggilan yang harus kita hadapi dengan bersemangat apa yang mengarah pada dosa dalam hidup kita. "Cabut ... hentikan itu," katanya. Dengan kata lain, hilangkan dosa Anda dan segala sesuatu yang menuntun Anda untuk berbuat dosa secara permanen. Mata dan tangan tidak berdosa di dalam dan dari diri mereka sendiri; alih-alih, dalam bahasa simbolis ini orang berbicara tentang hal-hal yang mengarah pada dosa. Karena itu, jika pikiran atau tindakan tertentu menuntun Anda pada dosa, ini adalah area yang harus dipukul dan dihilangkan.

Sedangkan untuk pikiran kita, kadang-kadang kita bisa terlalu memikirkan ini atau itu. Konsekuensinya, pemikiran ini dapat menuntun kita pada dosa. Kuncinya adalah "merobek" pemikiran awal yang menghasilkan buah yang buruk.

Adapun tindakan kita, kadang-kadang kita dapat menempatkan diri kita dalam situasi yang menggoda kita dan menuntun pada dosa. Peristiwa berdosa ini harus disingkirkan dari kehidupan kita.

Renungkan hari ini pada bahasa Tuhan kita yang sangat langsung dan kuat ini. Biarkan kekuatan kata-katanya menjadi dorongan untuk perubahan dan menghindari semua dosa.

Tuhan, aku menyesal atas dosaku dan aku meminta belas kasih dan pengampunanmu. Tolong bantu saya menghindari segala sesuatu yang membuat saya berbuat dosa dan meninggalkan semua pikiran dan tindakan saya setiap hari. Yesus, aku percaya padamu.