Santo Antonius berdiri di atas perahu dan mulai berbicara kepada ikan, salah satu mukjizat yang paling menggugah

Santo Antonius adalah salah satu santo yang paling dihormati dan dicintai dalam tradisi Katolik. Kehidupannya melegenda dan banyak perbuatan serta mukjizatnya yang diwariskan dalam tradisi populer. Di antara kisah-kisah paling terkenal mengenai Santo Antonius, pasti ada kisah khotbahnya ikan. Episode ini dilaporkan oleh banyak sejarawan dan penulis biografi pada masa itu sebagai salah satu momen paling penting dalam kehidupan orang suci itu.

Sant 'Antonio

La legenda memilikinya bahwa suatu hari Santo Antonius kebetulan sedang berkhotbah di kota Rimini, di Italia. Itu adalah periode kelaparan dan banyak nelayan yang kesulitan mencari makanan untuk keluarga mereka. Santo Antonius, yang bersemangat tentang alam dan hewan, memutuskan untuk beralih ke ikan laut untuk menemukan telinga yang mendengarkan.

Ikan-ikan berkumpul dan mendengarkan khotbah St. Antonius

Setelah mengumpulkan orang-orang di dekat pantai, orang suci itu berangkat berdiri di atas perahu dan mulai menyampaikan khotbahnya kepada ikan. Kata-kata tersebut seakan menyentuh hati para hewan laut yang berkerumun di sekitar perahu untuk mendengarkan.

Nyaring menenangkan berbicara tentangcinta Tuhan untuk semua makhluk, besar dan kecil. Ia mengajak para ikan untuk memuji Tuhan dan mensyukuri kehidupannya di laut. Dia menjelaskan kepada mereka bahwa Tuhan, di dalam miliknya kebijaksanaan yang tak terbatas, telah menciptakan masing-masing dengan tujuan tertentu dan kepada siapa mereka ditugaskan saling mendukung dan menghormati laut.

miracolo

Para nelayan dan warga tetap tinggal mulut terbuka dalam melihat tontonan seperti itu. Sungguh luar biasa melihat ikan berkumpul di sekitar perahu orang suci itu, mendengar dan menanggapi kata-katanya. keajaiban ini itu dengan cepat menyebar ke seluruh kota Rimini dan segera menjadi terkenal di seluruh negeri.

Khotbah Santo Antonius kepada ikan terbukti menjadi isyarat cinta dan kasih sayang yang kuat terhadap semua makhluk Tuhan. makhluk, apapun spesiesnya, memiliki hak untuk dicintai dan dihormati.

Legenda ini mewakilicinta yang dalam itu santo untuk semua hewan. Lebih jauh lagi, sikap wali tersebut menyapa ikan merupakan ekspresi komitmennya untuk menyebarkan pesan Tuhan kepada semua makhluk hidup.