Darah Yesus Kristus dan dosa

Yesus, dengan kasih yang besar dan kesakitan yang pahit, telah membersihkan jiwa kita dari dosa, namun kita terus menyinggung perasaannya. "Orang berdosa, kata St. Paul, paku Yesus kembali ke kayu salib". Mereka memanjangkan nafsu dan mengeluarkan Darah baru dari uratnya. Orang berdosa adalah seorang yang tidak suci yang, tidak hanya membunuh jiwanya sendiri, tetapi menjadikannya Penebusan yang dilakukan oleh Darah Kristus. Dari sini kita mesti memahami semua niat jahat dosa. Marilah kita mendengarkan St. Augustine: "Setiap dosa serius memisahkan kita dari Kristus, memotong cinta kepadanya dan menolak harga yang dibayar olehnya, iaitu darahnya." Dan yang mana antara kita yang tidak berdosa? Siapa tahu berapa kali kita juga memberontak terhadap Tuhan, kita berpaling dari Dia untuk menawarkan hati kita kepada makhluk! Sekarang mari kita lihat Yesus Disalibkan: Dialah yang menghapus dosa dunia! Mari kembali ke Hati-Nya yang berdegup dengan cinta yang tak terhingga bagi orang-orang berdosa, mari kita mandi di Darahnya, kerana satu-satunya ubat yang dapat menyembuhkan jiwa kita.

CONTOH: San Gaspare del Bufalo sedang mengabarkan Misi dan diberitahu bahawa orang berdosa besar, yang sudah berada di ranjang kematiannya, menolak sakramen. Tidak lama kemudian, Orang Suci pergi ke tempat tidurnya dan, dengan salib di tangannya, berbicara kepadanya tentang Darah yang juga ditumpahkan oleh Yesus untuknya. Kata-katanya begitu dipanaskan sehingga setiap jiwa, walaupun keras kepala, akan tergerak. Tetapi lelaki yang mati itu tidak, dia tetap tidak peduli. Kemudian S. Gaspar menanggalkan bahunya dan, berlutut di tepi katil, mulai mendisiplinkan dirinya dalam darah. Itu pun tidak cukup untuk menggerakkan halangan itu. Orang Suci tidak putus asa dan berkata kepadanya: «Saudara, saya tidak mahu anda mencederakan diri sendiri; Saya tidak akan berhenti sehingga saya menyelamatkan jiwa anda "; dan dengan pukulan yang ditimpa dia bergabung dengan doa kepada Yesus yang disalibkan. Kemudian lelaki yang mati disentuh oleh Grace menangis, mengaku dan mati dalam pelukannya. Orang-orang kudus, mengikuti teladan Yesus, juga bersedia memberikan nyawa mereka untuk menyelamatkan jiwa. Kita, sebaliknya, dengan skandal kita, mungkin menjadi penyebab kebinasaan mereka. Marilah kita berusaha memperbaiki dengan teladan yang baik dan mendoakan pertobatan orang berdosa.

TUJUAN: Tidak ada yang lebih disayangi Yesus daripada kesakitan dosa-dosa kita. Mari menangis dan jangan kembali menyinggung perasaannya. Ia seperti mengambil kembali air mata Tuhan yang telah kita berikan kepadanya.

JAKULATORI: Wahai Darah Yesus yang berharga, kasihanilah aku dan bersihkan jiwaku dari dosa.