Mengapa umat Katolik harus mengaku?

Pengakuan adalah salah satu sakramen Gereja Katolik yang paling tidak difahami. Dalam mendamaikan diri kita dengan Tuhan, itu adalah sumber rahmat yang besar dan umat Katolik didorong untuk sering memanfaatkannya. Tetapi ia juga menjadi subjek banyak kesalahpahaman umum, baik di kalangan orang bukan Katolik dan di kalangan orang Katolik sendiri.

Pengakuan adalah sakramen
Sakramen pengakuan adalah salah satu daripada tujuh sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik. Umat ​​Katolik percaya bahawa semua sakramen itu dilaksanakan oleh Yesus Kristus sendiri. Dalam kasus Pengakuan, institusi ini terjadi pada hari Minggu Paskah, ketika Kristus pertama kali muncul kepada para rasul setelah kebangkitannya. Menghirup mereka, dia berkata, "Terima Roh Kudus. Bagi mereka yang dosa-dosanya anda ampunkan, mereka diampuni; bagi mereka yang dosa-dosa kamu simpan, mereka dijaga "(Yohanes 20: 22-23).

Tanda-tanda sakramen
Umat ​​Katolik juga percaya bahawa sakramen adalah tanda luar dari anugerah dalaman. Dalam kes ini, tanda luaran adalah pengampunan, atau pengampunan dosa, yang diberikan oleh imam kepada orang yang bertaubat (orang yang mengaku dosanya); rahmat dalaman adalah penyesuaian orang yang bertaubat dengan Tuhan.

Nama lain untuk sakramen pengakuan
Inilah sebabnya mengapa Sakramen Pengakuan kadang-kadang disebut Sakramen Pendamaian. Walaupun pengakuan menekankan tindakan orang percaya dalam sakramen, pendamaian menekankan tindakan Tuhan, yang menggunakan sakramen untuk mendamaikan kita dengan dirinya sendiri dengan mengembalikan rahmat penyucian dalam jiwa kita.

Katekismus Gereja Katolik merujuk kepada sakramen pengakuan sebagai sakramen pertobatan. Penebusan dosa memperlihatkan sikap yang tepat dengan mana kita harus mendekati sakramen - dengan rasa sakit atas dosa-dosa kita, keinginan untuk menebus dosa mereka dan tekad yang tegas untuk tidak melakukan lagi.

Pengakuan kurang kerap disebut Sakramen penobatan dan Sakramen pengampunan.

Tujuan pengakuan
Tujuan Pengakuan adalah untuk mendamaikan manusia dengan Tuhan. Apabila kita berdosa, kita mencabut rahmat Tuhan. Dengan berbuat demikian, kita membuat dosa lebih mudah lagi. Satu-satunya jalan keluar dari kitaran menurun ini adalah dengan mengenali dosa-dosa kita, bertaubat dan meminta pengampunan dari Tuhan. Oleh itu, dalam Sakramen Pengakuan, rahmat dapat dikembalikan kepada jiwa kita dan kita sekali lagi dapat menentang dosa.

Mengapa pengakuan perlu?
Orang bukan Katolik, dan juga banyak orang Katolik, sering bertanya apakah mereka dapat mengaku dosa mereka secara langsung kepada Tuhan dan apakah Tuhan dapat mengampuni mereka tanpa melalui seorang imam. Tentu saja, pada tahap paling asas, jawapannya adalah ya, dan umat Katolik harus sering melakukan pertengkaran, iaitu doa di mana kita memberitahu Tuhan bahawa kita minta maaf atas dosa-dosa kita dan meminta pengampunan-Nya.

Tetapi persoalannya tidak ada titik Sakramen Pengakuan. Pada hakikatnya, sakramen menganugerahkan rahmat yang menolong kita menjalani kehidupan Kristiani, itulah sebabnya Gereja menghendaki kita menerimanya sekurang-kurangnya sekali setahun. (Lihat The Precepts of the Church untuk keterangan lebih lanjut.) Lebih jauh lagi, ia dibentuk oleh Kristus sebagai bentuk yang tepat untuk pengampunan dosa-dosa kita. Oleh itu, kita seharusnya tidak hanya bersedia menerima sakramen, tetapi kita harus menerimanya sebagai hadiah dari Tuhan yang penyayang.

Apa yang diperlukan?
Tiga perkara diperlukan seorang peniten untuk menerima sakramen dengan layak:

Dia mesti bersalah, atau, dengan kata lain, minta maaf atas dosa-dosanya.
Dia mesti mengaku dosa-dosa itu sepenuhnya, secara semula jadi dan jumlahnya.
Dia mesti bersedia melakukan penebusan dosa dan memperbaiki kesalahannya.

Walaupun ini adalah syarat minimum, berikut adalah langkah untuk membuat pengakuan yang lebih baik.

Berapa kerap anda harus pergi ke pengakuan?
Walaupun umat Katolik diminta untuk mengaku hanya ketika mereka menyedari bahawa mereka telah melakukan dosa besar, Gereja mendesak orang-orang beriman untuk sering memanfaatkan sakramen. Peraturan praktis yang baik adalah pergi sebulan sekali. (Gereja sangat mengesyorkan agar, sebagai persiapan untuk memenuhi tugas paskal kita untuk menerima Komuni, kita pergi ke Pengakuan walaupun kita hanya mengetahui dosa vena).

Gereja khususnya mendesak orang-orang beriman untuk sering menerima Sakramen Pengakuan selama Prapaskah, untuk menolong mereka dalam persiapan rohani mereka untuk Paskah.