Renungan harian 10 Januari 2021 "Kamu adalah anak kesayanganku"

Pada masa itu Yesus datang dari Nazaret dari Galilea dan dibaptis di Yordan oleh Yohanes. Keluar dari air, dia melihat langit terkoyak dan Roh, seperti burung merpati, turun ke atasnya. Dan suara datang dari surga: "Engkau adalah Anakku yang dikasihi; dengan awak saya sangat gembira. "Markus 1: 9-11 (tahun B)

Perayaan Pembaptisan Tuhan mengakhiri musim Krismas untuk kita dan membuat kita berlalu pada awal waktu biasa. Dari sudut pandang tulisan suci, peristiwa dalam kehidupan Yesus ini juga merupakan masa peralihan dari kehidupan-Nya yang tersembunyi di Nazaret ke permulaan pelayanan publik-Nya. Semasa kita memperingati peristiwa yang mulia ini, penting untuk merenungkan satu pertanyaan sederhana: Mengapa Yesus dibaptiskan? Ingatlah bahawa pembaptisan Yohanes adalah suatu tindakan pertobatan, suatu tindakan di mana dia mengajak pengikutnya untuk membelakangi dosa dan berpaling kepada Tuhan.Tetapi Yesus tidak berdosa, jadi apa alasan pembaptisannya?

Pertama-tama, kita melihat dalam petikan yang disebutkan di atas bahawa identiti sebenar Yesus dinyatakan melalui tindakan pembaptisan-Nya yang rendah hati. “Kamu adalah Anakku yang dikasihi; Saya senang dengan anda, ”kata suara Bapa di Syurga. Selanjutnya, kita diberitahu bahawa Roh turun kepada-Nya dalam bentuk burung merpati. Oleh itu, pembaptisan Yesus sebahagiannya merupakan pernyataan umum tentang Siapa Dia. Dia adalah Anak Tuhan, Pribadi ilahi yang bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus. Kesaksian umum ini adalah "pencerahan", manifestasi identiti-Nya yang sebenarnya yang dapat dilihat semua orang ketika Dia bersiap untuk memulai pelayanan publik-Nya.

Kedua, dengan pembaptisanNya, kerendahan hati Yesus yang luar biasa ditunjukkan.Dia adalah Orang Kedua dari Triniti Kudus, tetapi dia membiarkanNya mengenal diri dengan orang-orang berdosa. Dengan membagikan tindakan yang difokuskan pada pertobatan, Yesus berbicara banyak melalui tindakan pembaptisan-Nya. Dia datang untuk bergabung dengan kita orang berdosa, memasuki dosa kita dan memasuki kematian kita. Memasuki air, dia secara simbolik memasuki kematian itu sendiri, yang merupakan hasil dari dosa kita, dan bangkit dengan penuh kemenangan, juga memungkinkan kita bangkit bersamanya ke kehidupan baru. Atas sebab ini, pembaptisan Yesus adalah cara "membaptiskan" perairan, sehingga dapat dikatakan, agar air itu sendiri, dari saat itu, akan dikurniakan dengan kehadiran ilahi dan dapat disampaikan kepada semua orang yang mereka dibaptiskan selepas dia. Oleh itu, umat manusia yang berdosa kini dapat menemui ketuhanan melalui pembaptisan.

Akhirnya, ketika kita mengambil bagian dalam pembaptisan baru ini, melalui air yang sekarang telah dikuduskan oleh Tuhan ilahi kita, kita melihat dalam pembaptisan Yesus wahyu tentang siapa kita telah menjadi Dia. Sama seperti Bapa berbicara dan menyatakan Dia sebagai Anak-Nya, dan sama seperti Roh Kudus yang turun ke atas-Nya, begitu juga dalam pembaptisan kita, kita menjadi anak-anak Bapa angkat dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Oleh itu, pembaptisan Yesus memberi kejelasan tentang siapa kita menjadi baptisan Kristian.

Tuhan, saya mengucapkan terima kasih atas tindakan pembaptisan yang rendah hati dengan anda membuka langit kepada semua orang berdosa. Semoga saya membuka hati saya untuk anugerah baptisan saya yang tidak dapat diduga setiap hari dan hidup lebih lengkap dengan Anda sebagai anak Bapa, dipenuhi dengan Roh Kudus. Yesus saya percaya kepada anda.